Rabu, 31 Januari 2018

Pesepakbola Tertua Di Dunia

Mungkin banyak yang tidak kenal dengan nama Tercio Mariano de Rezende. Dia adalah sang pemegang rekor dunia sebagai pesepakbola tertua di dunia. Mariano atau yang dikenal dengan nama Tercao lahir pada 31 Desember 1921 di Brazil. Berposisi sebagai bek kanan, Tercao memulai karir di klub lokal, Goiandira Espote Clube, Goias, Brazil, pada tahun 1973 ketika berumur 52 tahun.


Dia masih bermain di klub itu dan pensiun  pada tahun 2008 ketika berumur 87 tahun. Pada tahun 2007, Buku Guinness Rekor Dunia mencatat dia sebagai pesepakbola tertua di dunia.


Dia adalah seorang petani yang berjalan 10 kilometer setiap pagi hari itu menolak anggapan bahwa dirinya terlalu tua untuk bermain bola. Dia berkata “selama saya meiliki kaki, saya akan bermain.”

Bahkan ketika cedera sekalipun, termasuk ketika terjadi dislokasi di pundaknya dan pascaoperasi di leher dan punggungnya dia tetap melanjutkan bermain sepakbola hingga meninggal pada Maret 2015 di usia 93 tahun.

Indonesia di Piala Dunia 1938

Hingga detik ini, Indonesia adalah negara di Asia pertama yang masuk ke Piala Dunia. Indonesia hanya sekali tampil di putaran final Piala Dunia dan hanya sekali bertanding ketika berhadapan dengan Hungaria.


Pada saat itu Indonesia masih menggunakan nama The Dutch East Indies atau Hindia Belanda. Hal ini dikarenakan saat itu belum ada nama Indonesia.


Hindai Belanda lolos secara otomatis karena Jepang yang menjadi lawan di kualifikasi mengundurkan diri karena sedang berperang dengan Cina.
Piala Dunia 1938 masih menggunakan format sistim gugur. Sehingga di putaran pertama Hindia Belanda langsung angkat koper usai kalah telak 0-6 dari Hungaria.


Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, FIFA tetap mengakui aksi di Piala Dunia 1938 adalah bagian dari sejarah Indonesia, bukan Hindia Belanda.


Hal ini disampaikan di akun resmi FIFA World Cup beberapa waktu lalu ketika FIFA mengakui bahwa Indonesia adalah negara Asia pertama yang ikut berpartisipasi di Piala Dunia.

Senin, 29 Januari 2018

Amerika Pertama Yang Mencetak Hat-trick di Premier League

Pada 21 Januari 2012, Clint Dempsey mencetak tiga gol untuk Fulham ketika mengalahkan Newcastle United 5-2.
Pemain yang bisa berposisi sebagai penyerang dan gelandang ini menghabiskan 7 tahun di Fulham dengan total 184 penampilan dan mencetak 50 gol.


Dempsey direkrut Fulham pada Januari 2007 dengan biaya 5 juta paun dari klub New England Revolusin. Dengan cepat dia menjadi pemain utama di klub asal London tersebut. Dia selalu tampil lebih dari 40 pertandingan di setiap musimnya.


Pertengahan musim 2011/12, Fulham sedang berjuang di papan tengah, sementara Newcastle berjuang mendapatkan jatah tiket ke Eropa. Pada pertemuan pertama pada Agustus 2011 Newcastke berhasil mengalahkan Fulham dengan skor 2-1 di St. James Park. Kemudian di pertemuan kedua Fulham berusaha membalas kekalahan pada pertemuan pertama.


Di pertandingan ini, Newcastle sempat memimpin 0-1 di menit ke 43 lewat gol Danny Guthrie. Tetapi di babak kedua Fulham seperti tampil kesetanan. Sempat menyamakan skor lewat penalti Danny Murphy di menit 52. Kemudian berbalik unggul 4-1 melalui dua gol dari Dempsey (59 dan 69), dan penalti Bobby Zamora di menit ke 68.


Kemudian Hatem Ben Arfa sempat memperkecil kedudulan di menit ke 85. Di akhir laga, Dempsey melengkapi golnya dengan hat-trick ke gawang Tim Krul. Fulham 5, Newcastle 2.


Di akhir musim, Dempsey berhasil mencetak 23 gol untuk Fulham sebelum akhirnya pindah ke Tottenham pada Agustus 2012 dengan transfer sebesar 7 juta paun.

Sabtu, 27 Januari 2018

Tentang Kemarahan Pep Kepada Kimmich

Setelah selesai pertandingan Dortmund menghadapi Bayern, Pep terlihat marah kepada Joshua Kimmich.
Inilah yang dibicarakan Pep kepada bek muda Bayern, Joshua Kimmich, yang saat itu masih berusia 21 tahun.

Pep: "Apa kamu paham instruksi yang disampaikan Benatia?"
Kimmich: "Maaf Pep. Aku tidak mengerti."
Pep: "Gila! Seharusnya kamu bermain lebih ke tengah."
Kimmich: "Aku minta maaf Pep. Aku sungguh tidak mendengarnya."


Pep: "Aku ingin kamu bermain di depan bek dan mempertahankan posisimu tapi kamu malah pergi dari posisimu dan kita kehilangan kendali. Kamu harus dengarkan orang yang menyampaikan instruksi dariku."
Kimmich: "Maaf, aku bingung."


Pep: "Kamu bermain sangat brilian di sana, Josh. Kau sangat hebat. Aku sudah bilang kamu pasti bisa."
Kimmich: "Terimakasih Pep. Ini pertandingan sulit tapi aku bisa bermain baik hari ini."
Pep: "'Baik' bagaimana maksudmu? Kamu bisa menghadapinya. Kamu sungguh sensasional, Josh. Sensasional. Aku bangga padamu!"

Lantas, apa yang Kimmich lakukan di pertandingan itu?

Di pertantandingan bertajuk Der Klassiker itu, Bayern sedang krisis bek tengah sehingga Kimmich yang dimainkan sebagai bek tengah berhasil membuat penyerang Dortmund, Aubameyang dan Reus frustrasi.
Sebagai catatan, posisi Kimmich aslinya adalah gelandang tengah.

"Ketika saya berbicara dengan Joshua Kimmich, saya hanya berbicara hal-hal yang baik. Saya punya catatan untuk para jurnalis; jangan bilang dia tidak mampu bermain sebagai bek."
-Pep Guardiola-

Salah satu aksinya adalah ketika beradu sprint dengan Aubameyang. Meskipun Kimmich kalah spint, beruntung bola tendangan Aubameyang masih bisa ditepis Neuer.
Namun, yang harus dilihat adalah keberanian Kimmich berhadapan dengan pemain yang berlari lebih cepat darinya.


Aksi yang lebih sensasional lagi adalah ketika berhasil melakukan takel bola dari kaki Marco Reus. Padahal Reus tinggal menendang bola ke gawang Neuer. Tetapi Kimmich berhasil menghalaunya.


Di pertandingan itu Bayern bermain imbang 0-0 dengan Dortmund di Signal Iduna Park.

Manchester United Pernah Merelakan James Demi Bebe

Pada tahun 2010 Manchester United menginginkan wonderkid asal Kolombia, James Rodriguez, yang saat itu masih berharga 5 juta paun. Tetapi beberapa minggu kemudian, Sir Alex Ferguson lebih memilih Bebe yang berharga 7.4 juta paun yang Fergie sendiri pun belum pernah melihat permainannya.


Kisahnya dimulai ketika agen James yang mendatangi pemandu bakat United ke Old Trafford pada tahun 2010, ketika James yang berusia 17 tahun masih bermain untuk Atletico Banfield di Argentina.


Pada saat itu Sir Alex Ferguson telah mendapatkan Javier Hernandez dari Guadalajara. Sebenarnya agen James berusaha membawanya ke Eropa, tapi tidak ada jawaban dari United.


Beberapa minggu kemudian United lebih memilih memboyong Bebe yang berharga 7.4 juta paun. Dia direkrut lima minggu setelah Bebe bergabung dengan klub Portugal, Vitoria Guimaraes.


James kemudian bergabung dengan FC Porto dengan harga 4 juta paun. Dia berhasil mempersembahkan 2 gelar liga domestik dan Liga Eropa di musim perdananya.


Kemudian Manchester United kembali ingin memboyong James di musim panas 2013, tetapi harga yang dipatok Porto terlalu tinggi. Akhirnya James bergabung dengan AS Monaco dengan biaya transfer sebesar 38.5 juta paun.

Jumat, 26 Januari 2018

INTER CITIES' FAIRS CUP; Ketika Kota Melawan Klub

Sejarah yang mustahil terulang. Mungkin itulah kalimat yang pantas untuk menggambarkan Fairs Cup. Bagaimana tidak, kompetisi ini butuh tiga tahun untuk menyelesaikan satu musimnya.
Tapi inilah kenyataannya. Fairs Cup juga merupakan cikal bakal Piala UEFA, atau sekarang dikenal dengan nama Europa League.


Fairs Cup diadakan pertama kali pada tahun 1955 dan terakhir kali tahun 1971.
Peserta kompetisi ini berdasarkan undangan yang mempertandingkan tim-tim kota di Eropa seperti London, Barcelona, Frankfurt dan Leipzig. Pesertanya pun juga bukan klub juara liga atau klub dengan urutan atas di liga masing-masing negara.


Di sini memang ada klub prosefional seperti Barcelona, AS Roma, Valencia, Juventus, dan Internazionale Milan. Tapi, ada juga tim yang bukan klub, melainkan tim kota seperti London, Kopenhagen, dan Frankfurt. Pemainnya pun diambil dari klub-klub di kota itu. Seperti London, yang pemainnya di ambil dari klub Arsenal, Tottenham, Chelsea, Fulham, Brentford, dan Bradford. Karena multiklub itulah nama timnya pun menjadi London XI.
Musim pertama digelar tahun 1955 dan selesai tahun 1958.

Final pertamanya adalah Barcelona melawan London XI, di mana Barcelona yang berhasil menjadi juara.
Di leg pertama Barcelona berhasil menahan London XI dengan skor 2-2 di Stamford Bridge. Sedangkan di leg kedua Barcelona menghancurkan London XI dengan skor 6-0 di Camp Nou.


Inilah final yang mustahil terjadi di era sepakbola modern seperti sekarang ini. Bayangkan, sebuah klub melawan kota!
Final terakhirnya adalah Leeds United melawan Juventus pada musim 1970-71. Leeds berhasil menjadi juara setelah unggul agresivitas gol tandang karena di pertemuan pertama berhasil menahan Juventus 2-2 di Turin dan imbang 1-1 di kandang sendiri.

Julian Faubert dan Kisah 54 Menit

Beberapa waktu lalu, Borneo FC dengan bangga memperkenalkan pemain barunya yang notabene adalah mantan pemain Real Madrid, Julian Faubert.


Tapi tahukah Anda, di Madrid doi cuma main dua kali dengan total 54 menit saja. Dengan memakai nomor punggung 18, Faubert bermain sebagai pemain pengganti ketika melawan Racing Santander dan Atletic Club.


Faubert dipinjam Madrid dari West Ham United pada musim dingin 2008/09 setelah pelatih Madrid kala itu, Juande Ramos, gagal merekrut Antonio Valencia dari Wigan.
Dengan biaya peminjaman €1,5 juta dan bermain hanya 54 menit, itu berarti dia mendapat bayaran €28.000 per menitnya.
Hanya 6 bulan di Madrid, Faubert sempat bertingkah konyol.


Tepatnya saat Madrid melawan Villarreal, Faubert yang berada di bench stadion El Madrigal malah tertidur di bangku cadangan.
Namun, Faubert membantah bahwa dirinya tertidur, dia hanya bosan melihat permainan Madrid di babak kedua.

"Saya memutuskan ke Indonesia. Selain proyek menarik dari Borneo FC, negara ini juga mayoritas muslim."
-Alasan Faubert pindah ke Borneo FC-

Ali Dia; Kisah Penipu, Pemain Tarkam Yang Merasakan Atmosfer Liga Primer Inggris

Masih ingat dengan Ali Dia?
Pada tahun 1996, pelatih Southampton saat itu, Graeme Souness, mendapatkan telepon dari George Weah, legenda AC Milan yang juga pemain terbaik FIFA tahun 1995, bahwa ada striker hebat bernama Ali Dia yang ingin bermain untuk Southampton.


Akhirnya Souness mengontrak Dia selama satu bulan untuk menjalani trial.
Ternyata si penelepon bukanlah Weah, melainkan Dia sendiri yang mengaku sebagai Weah.


Selidik punya selidik, Dia hanyalah teman kuliah Weah. Dia bukanlah pemain sebakbola profesional. Dia diketahui hanya pernah bermain di klub amatir Perancis dan Jerman. Bahkan ia sempat memperkuat Blyth Spartans, yang merupakan klub tarkam di divisi 7 Inggris.
Debut Dia di Southampton hanya berlangsung 53 menit. Dia menggantikan Matthew Le Tissier yg cedera pada menit ke 32 dan digantikan Ken Monkou.


Betapa kecewanya Souness melihat performa Dia di atas lapangan. Perbedaan kualitas pemain tarkam memang sangat jauh dengan pemain Premier League.


Keesokan harinya Ali Dia menghilang tanpa tanpa ada yg tahu keberadaannya. Dia dilepas Southampton dua minggu setelah menjalani debut 'luar biasa' itu.

Gol Pertama Gerrard Berkostum Liverpool

Pada tanggal 5 Desember 1999, Liverpool menjamu Sheffield Wednesday di Anfield. Sempat dikejutkan oleh gol Wednesday melalui tendangan bebas mematikan Niclas Alexanderson, Liverpool membalas dua gol melalui Sami Hyypia dan Danny Murphy. Babak pertama Liverpool unggul 2-1 atas Wednesday.
Di babak kedua, Steven Gerrard dan David Thompson menambah keunggulan Liverpool menjadi 4-1.


Ini adalah gol spesial dan menjadi gol pertama Gerrard bagi Liverpool setelah melalui 25 pertandingan.
Menerima umpan dari Rigobert Song dari tengah lapangan, Gerrard yang saat itu memakai jersey lengan panjang dengan nomor punggung 28, mengontrol bola dengan kaki kiri kemudian melakukan solo run hingga ke depan kotak penalti Wednesday. 


Tendangan kencang kaki kanannya langsung menghujam deras ke gawang Wednesday.
Ini adalah momen bersejarah bagi Steven Gerrard dan Liverpool.

"Saya ingat gol pertama saya adalah ke gawang Sheffield Wednesday. Saya melewati Des Walker yang dulu menjadi idola bagi saya". Gerrard.