Sabtu, 24 Februari 2018

'One Hit Wonder' Afonso Alves

Masih ingat Afonso Alves?
Satu-satunya pemain yang mencetak 7 gol dalam satu laga yang menjadi sebuah rekor gol di Liga Belanda.

Awal kisah spektakuler Alves di SC Heerenven bermula ketika dibeli dari Malmo FF dengan biaya €4.5 juta. Di musim pertamanya dia berhasil menjadi topskor dengan 34 gol dari 31 penampilan yang menjadi rekor di klubnya.

 Dengan 34 gol itu dia mendapatkan pengahargaan Sepatu Perak karena kalah satu poin dari Francesco Totti yang mendapatkan Sepatu Emas karena mencetak 26 gol bersama AS Roma.
Sebab itu juga dia dipanggil membela Timnas Brazil dan melakukan debut ketika bermain sebagai pengganti saat menghadapi Inggris pada 17 Mei 2007.

Pada musim kedua bersama Heerenven, tepatnya pada 7 Oktober 2007, Alves mencetak 7 gol ketika Heerenven menggilas Heracles Almelo 9-0. Sebuah rekor bagi seorang pemain yang mencetak gol terbanyak di satu pertandingan di Liga Belanda.


Pada musim 2008 Alves bergabung bersama Middlesbrough dengan transfer sebesar €20 juta. Datang sebagai predikat topskor Liga Belanda, penampilan awal bersama Middlesbrough sangat menjanjikan ketika mencetak 6 gol dari 11 laga termasuk brace melawan Manchester United.

Di musim keduanya sungguh benar-benar mengecewakan. Tanda-tanda kariernya meredup sudah terlihat. Dia hanya mencetak 4 gol dari 31 pertandingan, menjadikan Middlesbrough terdegradasi ke divisi Championship dan tidak pernah kembali ke Liga Primer hingga aaat ini.


Selama dua musim di Middlesbrough, pemain kelahiran 30 Januari 1981 itu hanya bermain di 42 pertandingan dan hanya mencetak 10 gol.
Kemudian kariernya semakin meredup ketika bergabung dengan Al Sadd hanya dengan biaya £7 juta. Di klub asal Qatar itu Alves hanya bermain 12 kali dan mencetak 2 gol dan sempat dipinjamkan ke Ar Rayyan. Sebelum pensiun pada 5 Oktober 2015 lalu, Alves sempat memperkuat Al Gharafa dengan hanya bermain 4 kali tanpa sekalipun mencetak gol.

Senin, 19 Februari 2018

Starting XI Chelsea 1999 Yang Menjadi Sejarah

Pada 26 Desember 1999, Chelsea menjadi klub Inggris pertama yang memainkan sebelas pemain asing di starting XI-nya. Susunan sebelas pemain awal ini pun bermain dengan sangat baik higga berhasil meraih kemenangan.


Peristiwa ini terjadi di Liga Primer ketika Chelsea bertandang melawan Southampton. Keputusan line-up ini sebenarnya tidak direncanakan oleh manajer Chelsea saat itu, Gianluca Vialli. Vialli sempat memasukkan nama pemain reguler seperti penyerang Chris Sutton dan gelandang Dennis Wise, yang keduanya merupakan pemain timnas Inggris. Tetapi sesaat sebelum laga Sutton dan Wise cedera sehingga tidak dimasukkan dalam susunan sebelas pemain awal.


Untuk mengisi kekosongan, kemudian Vialli memasukkan susunan pemain awal yang berisi kiper De Goey (Belanda), kemudian di pos belakang ada Albert Ferrer (Spanyol), Frank Leboeuf (Perancis), Emerson Thome (Brazil), dan Celestine Babayaro (Nigeria). Di posisi tengah ada nama Dan Petrescu (Rumania), Didier Deschamps (Perancis), dan Roberto Di Matteo (Italia), dan Gus Poyet (Uruguay) sebagai kapten. Sementara posisi penyerang diisi oleh Gabrielle Ambrosetti (Italia), dan Tore Andre Flo (Norwegia).


Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah sepakbola Inggris ada sebuah klub yang memasukkan sebelas pemain awal tanpa satupun pemain asal Inggris.


Susunan sebelas pemain asing ini berakhir pada menit ke 74, ketika Vialli memasukkan pemain asal Inggris, Jon Harley, menggantikan Ambrosetti. Kemudian Jody Morris, pemain yang juga berasal dari Inggis, yang menggantikan Petrescu pada menit ke 87.


Di pertandingan yang bertajuk Boxing Day ini, Chelsea menang dengan skor 2-1 oleh gol yang semua dicetak oleh Flo pada menit ke 18 dan 43. Sementara Southampton memperkecil kedudukan pada menit ke 80 melalui Kevin Davies.

“Tak ada pemain yang tahu apa yang sedang terjadi. Tak satupun pemain Inggris di dalam skuat. Seharusnya ada Dennis Wise, dan kami masih punya Chris Sutton, Greame Le Saux, Jody Morris, dan Jon Harley, mereka semua di tim utama. Itulah mengapa ketika susunan pemain diumumkan kami semua tidak menyadarinya. Ini adalah misteri bagi kami", kata Roberto Di Matteo seusai laga.

Jumat, 16 Februari 2018

Duet Paling Tangguh Milan

Selama berkarier sebagai pesepakbola, dua bek sekaligus legenda milik AC Milan, Franco Baresi dan Paolo Maldini sudah 196 kali bermain bersama di Milan.

Mereka bermain bersama sebagai bek tengah. Hasilnya sungguh luar biasa. Pertahanan Milan jadi sangat sulit ditembus tim lawan. Total Milan hanya kemasukan 23 gol ketika Baresi dan Maldini bermain bersama.


Duet bek tangguh tersebut berhasil membuat Milan tidak terkalahkan dalam 58 pertandingan di Serie A antara tahun 1991 sampai 1993. Bahkan di musim 1991-1992, Milan tidak pernah menyentuh kekalahan di liga. Sejatinya, posisi asli Maldini adalah bek kiri, tapi dengan kemampuan membaca permainan yang bagus membuat dia sama baiknya jika bermain sebagai bek tengah.


Sebagai penghormatan atas jasa mereka, Milan memensiunkan nomor punggung 6 milik Baresi dan nomor 3 milik Maldini.

Legend!