Sabtu, 24 Maret 2018

Roberto Carlos Pernah Hampir Bergabung Dengan Aston Villa

Kembali ke tahun 1995, Roberto Carlos adalah superstar sepakbola. Pemain yang terkenal dengan free kick super kencangnya ini adalah salah satu bek kiri terbaik pada masanya.

Jadi, cerita tentang Carlos yang hampir bergabung dengan Aston Villa, yang saat itu masih berada di Liga Primer, mungkin saat ini terdengar menggelikan. Tapi itulah kenyataannya.

"Saya sebenarnya pernah hampir bergabung dengan Aston Villa di awal karir saya", kata Carlos yang tidak pernah bermain untuk klub Inggris selama karirnya kepada The Sun.

"Saya bertemu dengan pemilik klub, tapi transfer tidak pernah terjadi. Birmingham juga tertarik kepada saya, tapi saya tidak pergi kemana-mana, akhirnya saya bergabung dengan Internazionale."

Carlos yang saat itu masih bermain untuk Palmeiras kemudian bergabung dengan Internazionale dan menjadi legenda di Real Madrid.
Ini mungkin terdengar gila, tapi kegagalan Roberto Carlos ke Aston Villa dan Birmingham bukanlah sesuatu yang aneh dalam sepakbola.

Percakapan Schmelzer dan Mourinho Yang Membuat Ozil Bingung

Pada pertandingan Real Madrid melawan Borussia Dortmund di Liga Champions musim 2012/13, Jose Mourinho yang kala itu masih menjadi pelatih Madrid sedang melakukan instruksi kepada Mesut Ozil. Mourinho ingin Ozil bermain sedikit ke depan karena ingin mengejar defisit gol. Tetapi Ozil tidak mendengar teriakan sang pelatih karena jarak antara Mourinho dengan Ozil terlalu jauh.

Kemudian ketika bek Dortmund, Marcel Schmelzer, berada di pinggir lapangan untuk mengambil lemparan ke dalam, Mourinho menghampirinya dan menyampaikan instruksi untuk Ozil kepada Schmelzer. Ketika Schmelzer menyampaikan pesan itu kepada Ozil, playmaker Real Madrid tersebut terlihat bingung dan saat itu juga menoleh ke arah Mourinho dan sang pelatih pun mengangguk, sebagai isyarat mengiyakan.

Di pertandingan babak semifinal leg ke 2 itu, Real Madrid berhasil mengalahkan Dortmund dengan skor 2-0 lewat gol Karim Benzema dan Sergio Ramos. Meskipun menang, Madrid tetap gagal melangkah ke final karena kalah aggregat 4-3 karena ketika bermain di Signal Iduna Park, Dortmund berhasil menghancurkan Madrid dengan skor 4-1 lewat quat-trick Robert Lewandowski.

(ig: soccer_remind)

Kamis, 22 Maret 2018

Selebrasi Berujung Petaka Morrow

Pemain Arsenal, Tony Adams, Ray Parlour, dan Steve Morrow, merayakan keberhasilan mereka menjuarai Piala Liga, atau yang sekarang dikenal dengan nama Carabao Cup, pada tahun 1993.
Ironisnya, beberapa detik setelah perayaan itu, Morrow jatuh terjungkal dan mengalami patah lengan.

Di final yang berlangsung di stadion Wembley itu, Arsenal berhasil mengalahkan Sheffield Wednesday dengan skor 2-1. Arsenal sempat tertinggal oleh gol Harkes di menit ke 8. Kemudian berhasil membalikkan keadaan dengan gol yang dicetak oleh Marson (20) dan Morrow (68).

Selasa, 20 Maret 2018

Blackburn Sempat Menginginkan Zidane

Pada tahun 1995, mantan pelatih Blackburn Rovers, Kenny Dalglish menyarankan CEO-nya, Jack Walker, untuk merekrut Christophe Duggary dan Zinedine  Zidane, yang keduanya saat itu masih bermain untuk Bordeaux. Dalglish menginginkan dua pemain tersebut untuk membantu timnya meraih gelar Liga Primer.
Kemudian dengan singkat, Walker menjawab, “Untuk apa kamu menginginkan Zidane sedangkan kita sudah punya Tim Sherwood?"

Selasa, 06 Maret 2018

Cerita Tentang Permintaan Maaf Ozil Kepada David Luiz

Masih ingat ketika Brazil dihancurkan Jerman di Piala Dunia 2014 lalu?
Ada kejadian memilukan setelah wasit asal Meksiko, Marco Rodriguez, meniup peluit tanda akhir pertandingan.
Mesut Ozil yang bermain gemilang di pertandingan itu meminta maaf kepada David Luiz setelah Jerman menghancurkan Brazil 7-1 di semifinal Piala Dunia 2014 lalu, menyebabkan salah satu negara sepakbola terbesar di dunia menjadi duka cita masal.


Seperti sebuah tragedi ketika timnas Brazil, negara dengan juara Piala Dunia terbanyak, yang bermain di negara sendiri dipermalukan oleh Jerman.
Pertandingan yang dikenal dengan tragedi Mineirazo itu seperti sebuah pukulan keras bagi bek tengah Chelsea yang di pertandingan itu menjabat sebagai kapten menggantikan Thiago Silva.
Setelah selesai pertandingan, Ozil menghibur Luiz yang menangis setelah pertandingan yang membanjiri kesedihan di seluruh stadion Mineirao itu.

"Semua tahu semifinal melawan Brazil berakhir dengan skor 7-1", kata Ozil di Arsenal.com

"Tentu saja semua pemain, termasuk saya yang berada di dalam lapangan, sedikit terkejut, setelah 30 menit pertandingan berjalan skor sudah 4-0, kamu tidak akan menyadari, -apa yang sebenarnya terjadi?"-

"Ketika kamu kalah di pertandingan besar seperti itu saat bermain di negara sendiri, dan kamu melihat para suporter menangis, dan para pemain menangis, kamu pasti akan tersentuh."

"Jadi seperti yang telah saya lakukan, saya menghampiri David Luiz dan berkata, 'Saya sungguh minta maaf, kamu memiliki negara yang bagus dan orang-orang yang ramah.'"

ig: soccer_remind