Senin, 29 Oktober 2018

Tangan Henry Loloskan Perancis

Paris, 18 November 2009

Pada 18 November 2009, Perancis memastikan diri lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 berkat proses gol yang menjadi salah satu paling kontroversial dalam sejarah sepakbola.

Menghadapi Irlandia dalam laga play-off setelah kedua tim finish di posisi kedua klasemen di masing-masing grup, Perancis diunggulkan untuk meraih tiket ke Afrika Selatan.

Perancis memenangi leg pertama di Dublin dengan skor 0-1, sehingga mereka hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos ketika bermain di Paris.
Tetapi pada menit ke-32 striker Irlandia, Robbie Keane berhasil membuat timnya unggul. Les Bleus berusaha mati-matian untuk menyamakan kedudukan tetapi berulangkali digagalkan oleh permainan brilian kiper Shay Given. 

Dengan agregat sama kuat 1-1 maka pertandingan akan berlanjut ke babak perpanjangan waktu ketika tendangan bebas Florent Malouda mengarah kepada Thierry Henry yang berada di kotak penalti.
Henry dengan jelas mengontrol bola dengan lengan kirinya sebelum mengirimkan umpan ke William Gallas berhasil membuat Perancis menyamakan kedudukan. Given dan seluruh pemain Irlandia dengan segera melakukan protes, tetapi wasit tetap mengesahkan gol dan melanjutkan pertandingan.

Pertandingan pun berakhir dengan agregat 1-2 untuk kemenangan Perancis.

Seusai laga Henry mengakui telah mengontrol bola dengan menggunakan tangannya, tetapi dia tidak mau bertanggungjawab atas aksinya dengan mengatakan, "saya bukanlah wasit."
Irlandia mengajukan petisi kepada FIFA menuntut untuk dilakukannya pertandingan ulang, tetapi ditolak.

Meskipun frustrasi atas ketidaklolosan mereka, para suporter Irlandia sedikit mendapatkan pelipur lara karena penampilan buruk Perancis di Piala Dunia 2010.
Seperti diketahui, Perancis hanya berhasil meraih satu poin hasil dari satu kali imbang dan dua kali kekalahan yang membuat mereka finish di posisi juru kunci grup.

Minggu, 28 Oktober 2018

Mesir Juara Piala Afrika Dengan Rekor 13 Tahun Tak Terkalahkan.

Luanda, 31 Januari 2010

Pada 31 Januari 2010, Mesir menjuarai Piala Afrika dengan rekor 19 laga beruntun tanpa kalah di turnamen itu. Catatan tanpa kalah itu dimulai sejak tahun 2004.

Laga tanpa kalah Mesir dimulai pada tahun 2004 ketika mereka bermain imbang tanpa gol melawan Kamerun di laga terakhir penyisihan grup. Laga ini juga merupakan laga terakhir Mesir di Piala Afrika 2004 karena gagal lolos ke babak selanjutnya.

Berlanjut pada gelaran Piala Afrika tahun 2006 dan 2008, yang keduanya dimenangkan oleh Mesir dengan rekor tanpa kalah hingga partai puncak. Secara keseluruhan itu merupakan gelar kelima dan keenam Mesir.

Kemudian di tahun 2010 mereka tetap tak terkalahkan hingga ke babak final di mana akan menghadapi Ghana. Bermain di hadapan 50.000 suporter di stadion 11 de Novembro, di Luanda, Angola, pertandingan tetap tanpa gol hingga menit ke-85, ketika pemain pengganti Mohamed "Gedo" Nagy mencetak gol kemenangan 1-0 untuk Mesir.
Mesir mencetak rekor hat-trick beruntun menjuarai Piala Afrika mereka yang ketujuh.

Dalam 19 laga tanpa kalah itu, juga termasuk rekor 9 kemenangan beruntun. Fantastis.
Strek kemenangan itu terhenti ketika bermain imbang 0-0 melawan Mali di penyisihan grup di Piala Afrika 2017. Tetapi Mesir tetap mempertahankan laga tanpa kalah mereka hingga 24 pertandingan setelah dikalahlan Kamerun di final Piala Afrika tahun 2017.