Milan, 1990
Pada Piala Dunia 1990, Frank Rijkaard meludahi Rudi Voller hingga membuat keduanya mendapatkan kartu merah.
Pada babak 16 besar Piala Dunia 1990, Jerman menghadapi Belanda di Stadion San Siro, Milan. Pemain Jerman, Rudi Voller, dijaga ketat oleh Rijkaard. Aksi Voller yang lincah memaksa Rijkaard mengganjalnya dengan keras sehingga membuatnya mendapatkan kartu kuning.
Tetapi Rijkaard memprotes wasit karena menganggap Voller hanya berpura-pura terjatuh.
Sambil berlari, Rijkaard melakukan aksi tidak terpuji dengan meludahi rambut belakang Voller sehingga membuatnya melakukan protes kepada wasit. Tetapi bukannya mendengar keluhan Voeller, wasit asal Argentina, Juan Carlos Loustau, yang tidak melihat aksi Rijkaard malah memberi pemain Jerman itu kartu kuning karena dianggap memprotes terlalu keras.
Beberapa detik kemudian saat tendangan bebas, Voller mengejar bola yang mengarah ke gawang Belanda, tetapi bola lebih dulu ditangkap kiper Hans Van Breukelen. Secara spontan, Voller melompat guna menghindari tabrakan dengan Van Breukelen. Voller terjatuh dan memegangi kakinya, tetapi kiper Belanda itu mengira Voller melakukan diving agar mendapatkan tendangan penalti.
Saat itu juga Van Breukelen dan Rijkaard menghampiri dan marah kepada Voller dan terjadi cekcok antar mereka. Rijkaard memprovokasi dengan menjewer telinga Voller.
Voller yang tidak terima lalu menepis tangan Rijkaard sehingga terjadi adu mulut.
Striker Jerman, Juergen Klinsmann sempat melerai keributan mereka, tetapi saat itu juga wasit Loustau mengeluarkan kartu merah kepada Rijkaard dan Voller.
.
Ketika Voller berjalan keluar lapangan, Rijkaard kembali meludahi Voeller untuk kedua kalinya lantas berlari ke lorong ruang ganti.
Di pertandingan itu, Jerman berhasil mengalahkan Belanda dengan skor 2-1. Dua gol dari Juergen Klinsmann dan Andreas Brehme membuat Jerman unggul 2-0. Belanda hanya mampu memperkecil kedudukan melalui penalti Ronald Koeman di menit ke-89.
Di akhir turnamen, Jerman yang diarsiteki Franz Beckenbauer berhasil menjadi Juara Dunia untuk ketiga kalinya setelah di final mengalahkan Argentina 1-0 lewat gol tunggal Andreas Brehme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar