Selasa, 19 Juni 2018

Nacional Juara Piala Interkontinental Setelah Melalui 20 Penendang Penalti

Tokyo, Desember 1988

Pada 11 Desember 1988, klub asal Uruguay, Club Nacional de Football berhasil menjadi juara Piala Interkontinental setelah mengalahkan PSV Eindhoven melalui adu penalti dengan total 20 orang penendang.

Piala Interkontinental adalah kejuaraan yang mempertemukan juara Copa Libertadores (Amerika Selatan) melawan juara Liga Champions (Eropa). Kini kejuaraan ini berkembang menjadi kejuaraan antar benua yang dikenal dengan nama FIFA Club World Cup atau Piala Dunia Antar Klub.

Bermain di hadapan 62.000 suporter di stadion National di Tokyo, sang juara Copa Libertadores berhasil unggul di menit ke-7 melalui sundulan keras gelandang asal Uruguay, Santiago Ostolaza yang menyambut bola dari tendangan sudut.
Mereka unggul hingga menit ke-75 sebelum striker asal Brazil, Romario mencetak gol penyama kedudukan melalui sundulan.

Kedudukan imbang 1-1 bertahan hingga 90 menit, kemudian di babak tambahan waktu PSV berbalik unggul melalui penalti bek tengah mereka, Ronald Koeman di menit ke-110.
Tetapi sembilan menit kemudian disaat PSV merasa diambang gelar juara, Ostolaza berhasil mencetak gol keduanya sehingga membuat kedudulan sama kuat 2-2. Sehingga pertandingan harus diselesaikan melalui adu penalti.

PSV sebenarnya diuntungkan dengan dilakulannya adu penalti karena sebelumnya mereka menjuarai Piala Champions juga dengan melalui adu penalti melawan Benfica ketika menang 6-5 di babak tos-tosan.

Tetapi setelah melalui lima penendang di masing-masing tim, kedudukan tetap sama kuat. Kedua klub masing-masing mencetak 3 gol.

Ostolaza sebagai penendang kesembilan berhasil mencetak gol untuk Nacional sehingga kedudulan sama kuat 6-6. Sementara pemain PSV, Barry van Aerle gagal mencetak gol sehingga membuat wakil Uruguay berhasil menjadi juara setelah Tony Gomez berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. PSV 6, Nacional 7.

[ig: soccer_remind]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar